Friday, April 3, 2009

PERPUSTAKAAN ISKANDARIYAH



Perpustakaan Iskandariyah

Iskandariyah juga terkenal dengan perpustakaannya yang merupakan perpustakaan pertama sekaligus terbesar di dunia. Perpustakaan ini merupakan perpustakaan yang lengkap dan bertahan hingga seribu tahun lamanya serta berkembang menjadi pusat pembelajaran terhebat di dunia pada masa itu. Bahkan sampai saat ini masih termasuk deretan perpustakaan besar dunia.

Perpustakaan ini didirikan pada tahun 323 SM oleh Ptolemi I. Penguasa yang digelari Soter ini adalah panglima militer yang sangat mencintai ilmu. Hingga masa Ptolemi III, sekitar 700.000 buku tersimpan di perpustakaan Alexandria. Di Alexandria ini pula, Euclides, Archimedes, Erathostenes, dan ilmuwan-ilmuwan besar lainnya yang meletakkan dasar pengetahuan bagi umat manusia pernah menghabiskan sebagian hidupnya.

Konon, perpustakaan ini memiliki 700.000 gulungan papirus. Sebagai perbandingan, pada abad ke-14, Perpustakaan Sorbonne yang katanya memiliki koleksi terbesar dizamannya hanya memiliki 1700 buku. Para penguasa Mesir begitu bersemangat untuk memperbanyak koleksi mereka sampai-sampai mereka memerintahkan prajurit untuk menggeledah setiap kapal yang masuk guna memperoleh naskah. Jika ada naskah yang ditemukan, mereka menyimpan yang asli dan mengembalikan salinannya. Menurut beberapa sumber, ketika Athena meminjamkan naskah-naskah drama klasik Yunani asli yang tak ternilai kepada Ptolemeus III, ia berjanji membayar uang jaminan dan menyalinnya. Tetapi sang raja malah menyimpan yang asli, tidak mengambil kembali uang jaminan itu, dan memulangkan salinannya.

Sewaktu tentara Islam di bawah panglima Amer bin Ash menaklukkan Mesir pada tahun 640 (abad 20 H), perpustakaan Alexandria kemungkinan sudah tidak ada. Para cendikiawan masih berdebat tentang bagaimana dan kapan tepatnya perpustakaan itu lenyap. Namun sebagian besar sejarawan menilai bahwa perpustakaan di Alexandria musnah ketika Julius Caesar menyerang Mesir pada 48 SM. Perpustakaan Alexandria dibakar, dan tak kurang dari 400.000 buku hangus menjadi abu. Belakangan, Caesar meminta maaf atas kelakuan barbar tentaranya membakar perpustakaan tersebut, dan menghadiahkan 200.000 buku yang dikirim dari Roma kepada Cleopatra, berlanjut dengan terjalinnya kisah cinta mereka

Setelah pembakaran tersebut, perpustakaan Alexandria tak terurus lagi. Baru pada tahun 1990-an, UNESCO bersama dengan Pemerintah Mesir membangun kembali perpustakaan pertama di dunia itu, Bibliotheca Alexandrina. Lokasi perpustakaan sekarang ini dekat dengan lokasi di mana dahulu berdiri.

Sekarang, perpustakaan Alexandria telah berdiri megah, dan menjadi salah satu perpustakaan terbesar dan termodern di dunia. Disana tersimpan jutaan buku, 500 komputer untuk mengakses literatur secara digital, dan ruang baca yang bisa menampung 1.700 orang. Di halaman depan perpustakaan dipajang patung dada Alexander The Great, sebagai penghormatan kepada pendiri kota Alexandria itu.


Penulis ust Aep Saipullah.