Sunday, June 3, 2007

RIHLAH KE POHON MARYAM DI CAIRO

DI PANDU OLEH UST, AEP SAIFULLAH.

1. Ke Pohon Maryam.
Dalam sejarahnya ketika Siti Maryam melahirkan putranya, Nabi Isa as, Allah memerintahkan agar Maryam membawa putranya itu lari dan keluar dari Palestina saat itu, untuk menghindari perbuatan aniaya dan dhalim raja Herodus saat itu. Dalam perjalanannya, Maryam juga ditemani oleh Yusuf an-Najjar, seorang tunangan Maryam (demikian versi Injil).
Tempat terdekat dan aman selama pelariannya itu adalah Mesir. Dan pohon maryam menjadi saksi bisu pohon yang pernah dijadikan oleh Maryam dan Nabi Isa untuk berteduh ketika sampai di Mesir. Oleh karena itulah, pohon tersebut dikenal dengan nama Pohon Maryam (Syajarah Maryam). Di sana juga Allah memberikan mata air sebagai tempat minum dan mandi Maryam dan Nabi Isa. Mata air tersebut sampai saat ini masih ada.
Bahkan, pohon tempat berteduhnya sampai saat ini masih ada dan mencapai tiga generasi. Pohon yang dijadikan senderan dan tempat berteduh dahulu Nabi Isa dan Maryam pun masih ada, yakni pohon generasi pertama. Selain itu, batu yang dipakai Maryam untuk memandikan Nabi Isa pun masih ada sampai saat ini. Batu itu menjadi saksi bisu bahwa Isa dan Maryam dahulu pernah menggunakannya di tempat tersebut.

Friday, June 1, 2007

PERJALANAN KE PALESTINA

PERJALANAN KE PALESTINA


Pengalamanku yang tak bisa dilupakan beberapa tahun lalu, sewaktu kami mahasiswi mengikuti rihlah ke Palestina untuk menelusuri tempat-tempat bersejarah dengan rombongan mahasisiwa-mahasiswi satu bis, waktu perjalanannya dari cairo menuju Palestina kira-kira 9 sampai 10 jam . Pada waktu itu di Negara Palestina tidak segawat sekarang tapi aneh diperbatasan masuk Palestin di periksa ketat dan teliti oleh tentara Israil sampai makananpun harus di buka satu persatu, walaupun cuma jeruk nipis, arem-arem harus dibelah menjadi dua takut didalamnya ada sesuatu. Dan yang memeriksa perempuan adalah para tentara Israil perempuan .Setelah sampai di penginapan (hotel) kami diberi pengarahan oleh guide setempat bahwa
Pada waktu menjelang malam kira-kira setelah jam 7 ( habis maghrib) kami tidak boleh keluar dari hotel karena untuk menjaga keamanan dan keselamatan kami.

Kami selama disana mengunjungi beberapa tempat yang diantaranya pertama berkunjung ke Masjid Al-Aqsho yaitu merupahkan masjid suci ke tiga bagi umat islam dan juga kiblat pertama. Masjid inilah Nabi Muhammad SAW singgah ketika melaksanakan Isro’ Mikroj dan Masjid tersebut oleh Rasulullah SAW dikatakan dalam hadits sebagai masjid biru karena mempunyai kubbah berwarna biru yang gambarnya disamping kiri dan kelihatannya bangunan tua.
Malangnya sampai detik ini masjid Al- Aqsho tersebut tidak lepas dari ancaman para golongan radikal yahudi, semenjak awal tahun 2005 untuk merebut masuk dan menguasai masjid Al-Aqsho.
Kemudian kunjungan yang kedua ke Qubbatus Shakhra atau Dom of the Rock yaitu Masjid yang kata sebagian orang mengatakan bahwa masjid Qubbatus Shakra tersebut dibangun oleh Kholifah Umar bin Khattab ra setelah panaklukan Baitul Maqdis yang pertama kali, dan tempatnya tidak jauh dari Masjid Al-Aqsho tetapi anehnya kena apa gambar yang selalu di sebut-sebut di setiap lukisan atau pajangan dengan nama masjid Al-aqsho adalah masjid Qubbatus Shakhra yang gambarnya ada disebelah kanan bawah ini.

Dan kami melihat disebelah barat masjid Aqsho ada tembok yaitu tempat peribadatan orang-orang Zionis . terkenal sebagai “Tembok meratap”
Untuk selanjutnya kami berkunjung ke makam nabi Ibrahim, Nabi Daud ( king David ) dan makam nabi Sulaiman.

Diteruskan kunjungan ke laut mati ( Bahrul Mayyit ) dan ke tempat makam Nabi Musa.
Dan yang terakhir diberi kesempatan ke kota Tel-Afif yaitu ibu kota Israil sayangnya di beri waktu oleh guide cuma 2 jam dengan perjalannya.